Denting Bogor :dini hari itu bukan suara hujan atau adzan subuh, melainkan jerit panik warga dan deru langkah aparat yang bergegas membubarkan kerusuhan. Tawuran antar dua geng remaja kembali mengoyak ketenangan warga, tepat di ruas Jalan Raya Jakarta–Bogor, depan Vivo Mall, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja.
Bentrok terjadi saat sebagian warga masih terlelap. Namun kegaduhan yang ditimbulkan membuat penduduk sekitar terbangun dalam ketakutan. Aksi tersebut tak hanya meresahkan, tapi juga mengancam keselamatan publik.
Merespons laporan warga, Polres Bogor bergerak cepat. Hanya dalam hitungan waktu, tiga remaja yang diduga terlibat langsung berhasil diamankan dari lokasi kejadian.
Namun, yang paling mencengangkan bukan jumlah pelaku—melainkan barang bukti yang ditemukan. Polisi menyita dua senjata tajam, satu sepeda motor Honda Vario, empat unit ponsel, serta satu buah petasan yang diyakini disiapkan sebagai alat provokasi dalam tawuran.
Seluruh barang bukti kini diamankan sebagai bagian dari proses penyidikan yang tengah berlangsung.
Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap siapapun yang terbukti menciptakan gangguan keamanan, terutama bila melibatkan senjata tajam.
“Ketiga remaja tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan intensif. Untuk pelaku yang kedapatan membawa senjata tajam, proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan,” ujar AKBP Wikha.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan remaja di ruang publik. Tawuran yang berakar dari ego kelompok dan hasrat eksistensi kini berpotensi menjadi bom waktu sosial jika tidak segera diantisipasi. Polres Bogor mengajak masyarakat untuk lebih proaktif melaporkan potensi konflik dan terus memperkuat sinergi antara warga, sekolah, dan aparat.
Denting Bogor dini hari ini jadi pengingat: ketika remaja kehilangan arah, kota bisa kehilangan dama