Bogor, Denting.id – Kementerian Sosial resmi memulai survei ground check Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk pemutakhiran data penerima bantuan sosial (bansos). Survei ini dilakukan berdasarkan surat penugasan yang dikeluarkan pada 3 Maret 2025.
Tujuan utama survei ini adalah memastikan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lebih akurat dan tepat sasaran. Verifikasi dilakukan dengan mencocokkan status aktif penerima bansos serta kelengkapan variabel berdasarkan 39 parameter yang telah ditetapkan.
Pendamping sosial PKH akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara dan verifikasi data. Mereka menggunakan aplikasi SIGMA untuk mencatat informasi, menanyakan 39 pertanyaan, serta mendokumentasikan kondisi rumah tampak luar dan dalam, termasuk Kartu Keluarga (KK).
Masyarakat yang masuk dalam daftar survei meliputi penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), serta warga yang terdaftar dalam DTSEN.
Bagi KPM yang sudah pindah tempat tinggal, disarankan segera melapor ke perangkat desa, RT/RW, atau pendamping sosial agar data dapat diperbarui sesuai dengan domisili terbaru.
Kementerian Sosial mengimbau masyarakat untuk menerima pendamping sosial dengan baik serta memberikan informasi yang jujur demi kelancaran proses verifikasi.
Survei ini akan dilakukan secara bertahap dan tidak semua KPM akan langsung disurvei dalam waktu yang bersamaan. Namun, aplikasi SIGMA yang digunakan dalam proses ini masih mengalami beberapa kendala teknis.
Baca juga : Sudah Masuk Rekening! KPM PKH Terima Bansos Hingga Rp600 Ribu
Baca juga : Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Cair! Bisa Lewat Bank atau PT Pos
Meski begitu, survei ground check DTSEN ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan data yang lebih akurat.
