BOGOR, Denting.id – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk mempercepat proses sertifikasi guru madrasah. Langkah ini menjadi angin segar bagi ribuan guru yang hingga kini belum memperoleh sertifikasi.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Radar Bogor, lebih dari 4.000 guru madrasah di Indonesia masih menunggu proses sertifikasi. Kondisi ini juga terjadi di Kota Bogor.
Baca juga : Viral, Ibu Kantin Buang Dagangan Siswa di MTs Nurul Huda Brebes, Picu Mediasi Pihak Berwenang
Kepala Kantor Kemenag Kota Bogor, Dede Supriyatna, membenarkan bahwa Kota Bogor turut menyumbang angka guru madrasah yang belum tersertifikasi. “Jumlah pasti mesti kami cek dulu, tapi dari data Kemenag pusat itu Kota Bogor juga menjadi bagian penyumbangnya,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).
Menurut Dede, antrian panjang dalam seleksi sertifikasi menjadi salah satu alasan keterlambatan tersebut. Baik di tingkat wilayah maupun nasional, jumlah guru yang mendaftar setiap tahunnya sangat banyak.
Meski begitu, ia menegaskan komitmen Kemenag Kota Bogor untuk mendukung upaya percepatan sertifikasi. “Kami akan membantu pemerintah pusat untuk mendorong percepatan sertifikasi guru madrasah, khususnya di Kota Bogor,” jelasnya.
Dede juga menekankan bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat. Dalam upaya ini, Kemenag Kota Bogor menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Bogor untuk mendukung program sertifikasi.
Baca juga : Komisi III DPR Tidak Hanya Tangani Kasus Viral, Tegas Ketua Fraksi Golkar
“Alhamdulillah kerja samanya sudah terjalin. Pada 2024, melalui anggaran pemerintah daerah, kami berhasil memberangkatkan 10 guru untuk mengikuti sertifikasi di UIN Jakarta,” pungkasnya.
Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mempercepat sertifikasi guru madrasah, demi meningkatkan kualitas pendidikan agama di Kota Bogor.
