Bogor, Denting.id – Puluhan siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setiap hari harus menyeberangi Sungai Cihideung yang membentang selebar 40 meter di perbatasan Kecamatan Dramaga dan Ciampea.
Akses ini terpaksa mereka lalui karena ketiadaan jembatan yang menghubungkan kedua wilayah.
Para siswa yang berasal dari Desa Cipetir, Kecamatan Dramaga, menyeberang sungai untuk menuju sekolah mereka di Desa Cihideung, Kecamatan Ciampea, seperti SMP Adi Bangsa, PGRI Cikupa, dan SDN Cipetir 4.
Untuk menghindari basah kuyup, para siswa harus membuka sepatu mereka sebelum menyusuri sungai. Namun, tidak jarang mereka tetap tiba di sekolah dengan pakaian basah bahkan terlambat masuk kelas.
“Iya, tiap hari nyeberang sungai. Alas kaki dibuka, takut basah. Kalau muter jalan jauh, bisa telat,” ujar salah satu siswi yang ditemui saat melintasi sungai.
Kondisi ini tidak hanya menyulitkan para pelajar, tapi juga memengaruhi hubungan sosial warga dua desa. Menurut Jaya, warga perbatasan Sungai Cihideung, minimnya akses telah lama menghambat interaksi antarwarga.
Biar Cepat! Dedi Mulyadi Minta Proyek Jalan Baru Batutulis Dibagi Dua Biayanya
Misi Juara! SSB Tajimalela Tampil di Turnamen Asia
Emosi Meladak! Anggota DPRD Sumut Diduga Cekik Pramugari Gara-Gara Koper
“Udah lama begini. Warga jadi kurang berhubungan, padahal dulu saling membutuhkan. Apalagi anak-anak sekolah, mereka paling susah,” katanya.
Jaya menambahkan, bagi siswa yang memiliki akses ke sepeda motor, masih ada alternatif jalan memutar yang memakan waktu sekitar 25 menit dengan melewati lima kampung, Kampung Sempur, Gang Abot, Kampung Sawah, Cihideung Udik, dan Kampung Cikupa.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Desa Petir, Sukardi, berharap pemerintah segera menindaklanjuti permohonan warga terkait pembangunan jembatan di Sungai Cihideung.
“Harapannya bisa segera dibangun jembatan. Kasihan kalau hujan besar, warga tidak bisa lewat dan jadi terisolasi. Jalan memutar terlalu jauh,” ujarnya.
Pembangunan jembatan ini dinilai mendesak demi kelancaran aktivitas warga dan keselamatan para pelajar yang setiap hari mempertaruhkan keselamatan demi mengenyam pendidikan.