JAKARTA, Denting.id – Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Abdul Karim memberikan klarifikasi terkait jumlah warga negara (WN) Malaysia yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Abdul mengungkapkan bahwa total korban yang diperas berjumlah 45 orang.
Baca juga : KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai Tersangka
“Saya ingin meluruskan terkait pemberitaan yang simpang siur mengenai jumlah korban. Berdasarkan penyelidikan yang kami lakukan secara saintifik, kami temukan ada 45 WN Malaysia yang menjadi korban pemerasan,” ujar Abdul saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024) malam.
Abdul menegaskan bahwa jumlah korban yang sebenarnya tidak sebanyak yang diberitakan sebelumnya. Ia mengimbau agar informasi yang berkembang di media tidak disalahartikan atau dibesar-besarkan.
Baca juga : Kecelakaan Mematikan di Jalan Raya Ciawi-Sukabumi, Warga Keluhkan Kondisi Jalan yang Rawan
“Ini perlu kami luruskan, agar tidak ada kesan bahwa jumlahnya cukup spektakuler. Semua hasil penyelidikan kami sudah berdasarkan data dan metode saintifik yang akurat,” jelas Abdul.
Selain itu, Abdul juga memberikan klarifikasi terkait nilai barang bukti yang berhasil diamankan dalam kasus ini. Ia menyebutkan bahwa barang bukti yang diperoleh dari pemerasan tersebut berjumlah sekitar Rp 2,5 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka yang sebelumnya beredar di media.
“Saya ingin mengklarifikasi juga mengenai barang bukti yang telah kami amankan. Nilainya adalah Rp 2,5 miliar, tidak sebesar yang sebelumnya diberitakan,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah WN Malaysia dilaporkan menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi saat menghadiri acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (15/12/2024).
Polri terus mendalami kasus ini, dan sejumlah oknum polisi telah diperiksa untuk memastikan akurasi laporan serta langkah-langkah hukum yang akan diambil.