Pertemuan Prabowo-Megawati Disorot Rocky Gerung: Dua Isu Besar Mengintai, Termasuk Pemakzulan Gibran

Jakarta, Denting.id — Presiden Prabowo Subianto belakangan intens menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dua kali pertemuan tatap muka dalam satu bulan terakhir memunculkan berbagai spekulasi politik, termasuk dugaan adanya manuver untuk merangkul PDIP ke dalam koalisi, hingga isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai rangkaian pertemuan tersebut sarat makna strategis. Dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Sabtu (7/6/2025), Rocky menyebut ada dua urgensi utama yang muncul dari pertemuan Prabowo dan Megawati.

“Pertemuan mereka bukan sekadar basa-basi politik. Ini bagian dari tindakan purposif—ada tujuan yang ingin dicapai,” ujar Rocky.

Menurut Rocky, dua kemungkinan agenda besar yang tengah dimainkan adalah: pertama, membujuk PDIP untuk masuk kabinet pemerintahan Prabowo; dan kedua, mempersiapkan langkah politik menghadapi tuntutan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran.

Rocky menyebut, desakan pemakzulan Gibran yang datang dari Forum Purnawirawan TNI bukan sekadar suara segelintir orang. “Kendati hanya purnawirawan, mereka merepresentasikan alam pikiran masyarakat sipil yang mulai mempertanyakan legitimasi Gibran,” katanya.

Forum Purnawirawan Prajurit TNI sendiri telah secara resmi mengajukan surat ke pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI, meminta agar proses pemakzulan terhadap Gibran segera dipertimbangkan. Surat tersebut bertanggal 26 Mei 2025 dan ditandatangani oleh empat purnawirawan jenderal: Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.

Sementara itu, Rocky menyoroti belum jelasnya sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo pasca-pemilu.

“Sudah lebih dari 100 hari pemerintahan berjalan, tetapi PDIP belum memberi sinyal kuat untuk berkoalisi. Maka Prabowo butuh legitimasi dari partai besar seperti PDIP,” jelasnya.

Pasca-pertemuan di Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 2 Juni 2025 di Gedung Pancasila, Jakarta, komunikasi politik antara Prabowo dan Megawati disebut berlanjut secara tertutup. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjadi perantara pesan rahasia antara keduanya.

“Ya, kami memang diutus menyampaikan beberapa hal dan pesan yang sudah disampaikan,” ungkap Dasco pada 5 Juni lalu, di Kompleks Parlemen, Jakarta. Namun, ia menolak mengungkap isi pesan tersebut karena bersifat konfidensial.

Rocky Gerung menilai bahwa dinamika politik ini tengah menunggu satu titik temu: apakah PDIP akan bergabung ke koalisi, ataukah arah pembicaraan politik akan mengarah pada langkah konstitusional pemakzulan Gibran.

Baca juga : Presiden Prabowo Diundang Hadiri KTT G7 2025 di Kanada Sebagai Tamu Kehormatan

“Dua hal itu yang kini sedang menunggu kepastian—dan pertemuan Prabowo-Megawati menjadi bagian dari proses itu,” tutup Rocky.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *