BOGOR (Denting.id) – Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau biasa dikenal sebagai lampu lalu lintas baru di Simpang Taman Yasmin, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ternyata dilengkapi dengan teknologi canggih.
APILL yang dibangun oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) itu dilengkapi sejumlah fitur canggih yang bisa menyesuaikan diri (adaptif) dalam kondisi-kondisi tertentu.
Direktur Lalu Lintas BPTJ, Sigit Irfansyah menjelaskan APILL tersebut merupakan bagian dari perangkat Area Traffic Control System (ATCS) yang berfungsi untuk mengendalikan lalu lintas berbasis teknologi informasi pada suatu kawasan.
Ia menerangkan ATCS adalah alat pemberi isyarat lalu lintas terkoordinasi yang pengendalian lalu lintasnya berbasis teknologi informasi sehingga dapat mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui koordinasi lalu lintas di setiap persimpangan jalan.
“ATCS mempunyai fungsi untuk mengatur waktu sinyal di persimpangan secara responsif dan terkoordinasi. Dalam keadaan tertentu APILL ini akan memberikan waktu hijau bagi kendaraan prioritas seperti pemadam kebakaran, ambulan, kendaraan VVIP, pengawalan kenegaraan dll sebagaimana pasal 134 UU No. 22 tahun 2009,” terang Sigit.
APILL ini juga dapat menyampaikan informasi kondisi lalu lintas dan alternatif jika terjadi kemacetan dan menyediakan rekaman data lalu lintas jika terjadi kecelakaan ataupun kejadian lainnya di persimpangan jalan.
Sigit mengatakan pembangunan APILL tersebut dinilai tepat karena Simpang Bin Nuh menjadi simpang prioritas yang ditetapkan BPTJ untuk dibangun pada tahun ini.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan BPTJ pada Juli 2024, volume rata-rata kendaraan pada jam puncak 9.700 kendaraan per jam pada ruas jalan tersebut.
“APILL pada Simpang Bin Nuh nantinya diharapkan dapat lebih memperlancar arus lalu lintas di area Simpang Yasmin,” jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya APILL di titik ini masih dalam tahap uji coba yang sudah dimulai pada Kamis (14/11/2024) pagi kemarin.
Sigit membeberkan terdapat beberapa hal yang menjadi koreksi dalam uji coba ini. Misalnya terkait hambatan di lapangan seperti pohon besar yang daun dan rantingnya menghalangi kamera sehingga mesti dipangkas sebab dapat menyulitkan sistem perhitungan fase APILL.
“Selain melihat hambatan, kami juga mencoba menentukan waktu fase yang tepat untuk setiap kaki simpang. Hal ini bertujuan untuk menemukan siklus arus lalu lintas yang cocok”, jelas Sigit. Dikutip dari RADAR BOGOR, Jumat (15/11).