Bogor, Denting.id – Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama periode perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Kawasan Puncak, yang sering menjadi pusat aktivitas masyarakat selama perayaan tersebut, berisiko tinggi terkena dampak cuaca ekstrem.
Baca juga : Anggota Satlantas Polres Bogor Bantu Ambulans Bawa Pasien Darurat di Jalur One Way Puncak
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berkendara. “Beberapa ruas jalan di jalur Puncak rawan pohon tumbang, seperti di kawasan Ciloto, area Cibeureum, hingga ruas Cugenang. Titik rawan longsor juga terdapat di ruas Ciloto, namun penguatan tebing terus dilakukan secara berkala,” ujar Asep kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu (21/12/2024).
Baca juga : Di Citeureup ada Isu Kawin Kontrak, Didatangi Polisi
Asep menambahkan, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan angin kencang tengah melanda wilayah Cianjur. Ia menyarankan pengendara untuk tidak memaksakan diri berkendara saat hujan deras. “Sebaiknya menepi dulu jika hujan deras. Selain jarak pandang yang terbatas, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat, termasuk Cianjur. Teguh menyebutkan bahwa puncak musim hujan diprediksi akan berlangsung antara Desember 2024 hingga Februari 2025, dengan potensi hujan lebat disertai petir, kilat, dan angin kencang pada Desember dan Januari, termasuk selama periode Nataru.
Baca juga :Parkiran PTPN di Jalur Puncak Bogor Longsor, BPBD Imbau Warga Waspada
“Intensitas hujan diperkirakan berlangsung cukup lama selama musim hujan ini. Fenomena La Niña yang aktif hingga April 2025 dapat meningkatkan potensi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya,” ujar Teguh dalam siaran pers, Minggu (22/12/2024).
Teguh mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat dipicu oleh curah hujan yang meningkat. Masyarakat yang berencana melakukan perjalanan selama Natal dan Tahun Baru diminta untuk mempersiapkan tas siaga bencana dan selalu memantau prakiraan cuaca.