Jakarta, Denting.id – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, meminta Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang diduga menuding PDI-P sebagai “partai mitra judi online” (judol). Puan menegaskan bahwa seorang pejabat publik harus berhati-hati dalam berbicara agar tidak menimbulkan fitnah.
“Untuk menghindari fitnah, dari Pak Menteri tolong untuk mengklarifikasi hal tersebut. Jangan kemudian bicara sembarangan, tolong diklarifikasi,” ujar Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Saat ditanya apakah dirinya merasa PDI-P menjadi kambing hitam, Puan tidak menjawab secara langsung. Namun ia menegaskan agar Budi Arie tidak membuat spekulasi dan segera memberikan klarifikasi.
“Jangan berspekulasi, tapi tolong klarifikasi,” tegasnya.
Puan juga menanggapi laporan polisi yang dilayangkan oleh kader PDI-P terhadap Budi Arie. Menurutnya, langkah itu merupakan bentuk upaya untuk mencegah meluasnya fitnah.
“Ya silakan saja, untuk bisa menghindari fitnah dan menghindari hal-hal yang tidak diharap. Karena menyebutkan satu nama atau satu lembaga tanpa bukti ya tentu saja pasti ada pihak-pihak yang kemudian tersakiti. Jadi sebaiknya klarifikasi terkait hal tersebut,” lanjut Puan.
Sebelumnya, anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Sadarestuwati, juga menuntut permintaan maaf dari Budi Arie dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senin (26/5/2025). Ia meminta Budi untuk mencabut pernyataannya dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Saya hanya menyampaikan ke Pak Menteri yang tadi sudah kita bicarakan, saya minta Pak Menteri untuk bisa menarik, mencabut pernyataan Pak Menteri dan sekaligus membuat permohonan maaf,” kata Sadarestuwati.
Pernyataan Budi Arie sebelumnya muncul saat dirinya membantah tudingan terlibat dalam kasus suap perlindungan situs judi online ketika menjabat Menteri Kominfo. Dalam acara “Gaspol!” yang disiarkan Kompas.com pada 22 Mei 2025, Budi menyebut ada partai politik yang sempat mendekatinya dan diduga memiliki kaitan dengan bandar judol.
“Dulu waktu awal di Kominfo digoda, dan mohon maaf ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach saya damai, oh related by mitra judol itu, partai mitra judol. Ya pastilah (masuk parlemen),” ujar Budi dalam acara tersebut.
Baca juga : KPK: 363 Anggota Legislatif dan 201 Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi Sejak 2024
Pernyataan itu menuai kontroversi dan memicu reaksi keras dari PDI Perjuangan yang merasa difitnah. Hingga kini, Budi Arie belum memberikan klarifikasi resmi mengenai siapa partai yang dimaksud dalam pernyataannya.