BOGOR, Denting.id – Insiden baku hantam antara seorang turis asal Timur Tengah dan seorang marbut di pelataran Masjid Al Muqsit, Desa Tugu Utara, Cisarua, Puncak Bogor, menjadi viral di media sosial. Kejadian yang berlangsung pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 17.50 WIB itu terekam kamera CCTV dan menyita perhatian publik setelah diunggah ke berbagai platform.
Dalam rekaman tersebut, turis berbadan besar terlihat melayangkan tendangan ke arah Pak Jenggot, marbut masjid yang saat itu sedang bertugas. Konflik dipicu oleh teguran Pak Jenggot kepada turis tersebut, yang tetap memakai sepatu saat masuk ke area masjid, meskipun aturan tersebut telah tertulis jelas dan disediakan rak sepatu di pintu masuk.
Baca juga : DPRD Jabar Sidak Objek Wisata Hibisc Fantasy Puncak, Temukan Bangunan Belum Berizin
Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas 1 Non TPI Bogor, Oktinardo Kansil, menanggapi serius insiden ini. Ia menyebutkan bahwa tindakan turis tersebut dapat dianggap mengganggu ketertiban umum dan melanggar Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Berdasarkan aturan, WNA yang mengganggu ketertiban umum bisa dikenakan deportasi dan penangkalan. Saat ini kami sedang memeriksa dokumen visa dan izin tinggalnya,” ujar Oktinardo pada Selasa (14/1/2025) malam. Ia juga menyatakan bahwa keputusan terkait tindakan hukum akan diambil setelah pemeriksaan selesai.
Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa, menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika Pak Jenggot tengah membersihkan masjid setelah shalat Ashar. Ia menegur turis tersebut untuk melepas sepatu, namun teguran itu diabaikan. Ketegangan berujung pada adu fisik.
Baca juga : Mendikdasmen, Tiga Opsi Libur Sekolah di Bulan Ramadan Masih Dibahas
“Pak Jenggot sudah menyampaikan bahwa ia tidak akan membuat laporan ke kepolisian dan memilih menyelesaikan ini secara damai,” kata Eddy.
Hingga kini, identitas turis tersebut belum diketahui. Pihak imigrasi bersama kepolisian dan masyarakat setempat masih berusaha melacak keberadaannya. Rekaman CCTV yang viral juga kurang membantu karena wajah pelaku tidak terlihat jelas.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat keberadaan orang asing yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut,” tambah Oktinardo.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya saling menghormati budaya dan aturan lokal, terutama di tempat ibadah.