Denting.id – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan suasana haru yang menyelimuti ruang ganti skuad Garuda usai dipastikan tersingkir dari putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kekalahan 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025), menjadi akhir dari perjalanan panjang Timnas Indonesia dalam perjuangan menuju panggung terbesar sepak bola dunia.
Meski hasilnya tidak sesuai harapan, Kluivert menilai para pemain tetap layak mendapatkan apresiasi atas perjuangan mereka di lapangan. Ia menyoroti semangat luar biasa yang ditunjukkan anak asuhnya, meski harus menghadapi lawan dengan peringkat FIFA jauh lebih tinggi.
“Tidak, mereka tidak terlalu muda. Tembakan dan cara bermain mereka fantastis. Jika kami bisa bermain seperti ini melawan Arab Saudi, melawan Irak yang berada di peringkat 58 dunia, sementara kami di peringkat 119, itu menunjukkan kualitas mereka,” ujar Kluivert seusai laga.
Pelatih asal Belanda itu mengaku bangga terhadap determinasi dan semangat juang para pemainnya. Walau gagal mencetak gol, ia menilai performa Indonesia menunjukkan perkembangan positif dari segi permainan dan karakter tim.
“Dengan tim yang begitu beragam, saya sangat bangga dengan mereka. Jika Anda bisa menunjukkan semangat seperti ini, itu luar biasa. Sayangnya, gol memang tidak kunjung datang,” imbuhnya.
Namun, Kluivert juga tidak menutup mata terhadap kelemahan yang masih menghantui skuad Garuda, terutama dalam penyelesaian akhir. Menurutnya, banyak peluang tercipta tetapi gagal dimaksimalkan menjadi gol.
“Kami menciptakan peluang dan bermain sepak bola yang bagus. Tapi ketika ingin memenangkan pertandingan, kami harus mencetak gol. Sayangnya itu tidak terjadi,” kata eks pemain Barcelona tersebut.
Setelah perjuangan panjang yang dimulai sejak Oktober 2023, impian Timnas Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 harus berakhir. Kluivert mengaku sangat terpukul melihat kekecewaan para pemain di ruang ganti setelah laga berakhir.
“Kami sudah bekerja keras untuk mencapai tujuan kami, tapi gagal mencapainya. Ketika saya melihat para pemain di ruang ganti, rasanya sangat menyayat hati,” ucap Kluivert dengan nada lirih.
Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia untuk terus berbenah dan memperkuat fondasi menuju masa depan yang lebih baik di kancah sepak bola internasional.
